Suasana belajar yang interaktif semakin mempererat ikatan antar warga belajar Paket C PKBM Insan Desa. Mereka berdiskusi, bertukar pendapat, dan saling membantu. Inilah esensi dari pendidikan: membentuk manusia yang kritis dan peduli.
Para pengajar pun tak kalah bersemangat. Mereka menyusun materi pelajaran dengan kreatif, agar lebih mudah dipahami. “Kami ingin memastikan semua siswa dapat mengejar ketertinggalan,” kata Pak Twiminto Saestu, S.Pd, salah satu pengajar/tutor senior.
Fasilitas di PKBM Insan Desa mengalami peningkatan. Ruang kelas yang nyaman, perpustakaan digital dengan koleksi buku yang cukup lengkap bisa diakses dimana saja.
Keberhasilan pembelajaran ini tak lepas dari dukungan berbagai pihak. Pemerintah setempat, relawan pendidikan, dan masyarakat sekitar bahu-membahu. Gotong royong yang kuat membuat segala rintangan terasa lebih ringan.
Program Paket C di PKBM Insan Desa bukan sekadar mengejar ijazah. Lebih dari itu, ia memberi kesempatan kedua bagi mereka yang sebelumnya tak sempat menyelesaikan pendidikan. Sebuah langkah kecil yang berdampak besar bagi masa depan.
Para siswa tak hanya mendapatkan ilmu pengetahuan, tetapi juga keterampilan, salah satunya yg sudah berjalan yaitu keterampilan mengoperasikan komputer.
Motivasi belajar para siswa juga meningkat. Mereka menyadari bahwa pendidikan adalah kunci untuk meraih kehidupan yang lebih baik.
Dengan semangat warga belajar PKBM Insan Desa terus berusaha melangkah maju. Mereka adalah bukti nyata bahwa pendidikan adalah hak semua orang, dan tak ada kata terlambat untuk belajar. Masa depan gemilang ada di depan mata, tinggal diraih dengan kerja keras dan doa.