Bayangin kamu hidup ribuan tahun yang lalu. Enggak ada listrik, enggak ada HP, bahkan tulisan pun belum ditemukan. Dunia masih sepi, dan manusia benar-benar bergantung pada alam untuk bertahan hidup. Inilah masa yang dikenal sebagai zaman praaksara, masa sebelum manusia mengenal tulisan. Tapi meskipun belum ada catatan tertulis, jejak kehidupan mereka masih bisa kita pelajari dari benda-benda yang mereka tinggalkan.
Lewat ilmu arkeologi—ilmu yang mempelajari benda-benda kuno—kita bisa menyusun potongan-potongan kisah manusia zaman dulu. Dari batu, tulang, hingga logam, semuanya jadi saksi bisu perjalanan panjang manusia menuju kehidupan yang lebih maju.
Babak 1: Saat Alam Jadi Sumber Segalanya – Zaman Batu Tua
Perjalanan dimulai di masa yang disebut Zaman Batu Tua atau Paleolitikum. Manusia saat itu hidup seadanya. Mereka belum tahu cara bertani atau beternak, jadi semua kebutuhan didapat dari berburu dan meramu—nyari buah di hutan, memburu hewan liar, bahkan memancing di sungai. Mereka belum punya rumah tetap. Hari ini di hutan, besok bisa di pinggir sungai. Tempat tinggal mereka selalu berpindah-pindah, mencari lokasi yang bisa menopang hidup.
Alat yang mereka pakai pun sangat sederhana. Batu yang kasar dipakai buat memotong, menghancurkan, atau menusuk. Bentuknya belum halus, karena mereka belum tahu teknik mengasah.
Babak 2: Munculnya Gua Sebagai Rumah – Zaman Batu Tengah
Waktu terus berjalan. Manusia mulai mengalami sedikit perubahan. Di masa yang disebut Zaman Batu Tengah atau Mesolitikum, mereka masih hidup berpindah-pindah, tapi sudah mulai memanfaatkan gua sebagai tempat berlindung. Di dinding gua, bahkan mulai ada coretan-coretan sederhana—cikal bakal seni lukis prasejarah.
Alat yang digunakan pun mulai lebih halus dan bervariasi. Mereka masih menggunakan batu dan tulang, tapi teknik pembuatannya sudah sedikit lebih canggih. Manusia mulai belajar dari alam, tahu kapan waktu yang tepat untuk berburu, dan mengenali tumbuhan yang bisa dimakan.
Babak 3: Revolusi Besar dalam Kehidupan – Zaman Batu Baru
Lalu tibalah masa yang menjadi titik balik besar dalam sejarah manusia: Zaman Batu Baru atau Neolitikum. Di sinilah manusia mulai berhenti jalan-jalan terus dan mulai tinggal menetap. Mereka menemukan cara bercocok tanam. Dengan membuka hutan dan menanam biji-bijian, mereka bisa punya persediaan makanan lebih banyak dan lebih stabil. Hasil panen bisa disimpan, dan ini bikin mereka enggak harus terus-menerus berburu.
Mereka juga mulai memelihara hewan seperti ayam dan kambing. Alat-alat dari batu diasah dengan lebih rapi dan bentuknya pun mulai disesuaikan dengan fungsinya. Bahkan, mereka mulai membentuk kelompok-kelompok masyarakat kecil, dan muncul tokoh-tokoh yang dianggap pemimpin.
Babak 4: Saat Logam Mengubah Segalanya – Zaman Logam
Lalu manusia naik level lagi ke masa yang disebut Zaman Logam atau Zaman Perundagian. Ini masa ketika manusia mulai mengenal dan mengolah logam—seperti perunggu dan besi—jadi alat dan senjata yang jauh lebih kuat daripada batu.
Yang paling menarik, di zaman ini, mulai ada pembagian kerja. Ada yang jadi petani, ada yang ahli membuat alat, ada juga yang jadi pemimpin. Bahkan mulai ada perbedaan status sosial berdasarkan kekayaan atau keahlian. Masyarakat makin kompleks dan maju.
Rumah-rumah dibangun lebih rapi, perdagangan antar kelompok mulai terjadi, dan manusia benar-benar hidup menetap dengan sistem yang lebih teratur.
Penutup: Dari Batu ke Besi, Dari Nomaden ke Peradaban
Begitulah kisah panjang manusia dari zaman praaksara. Walaupun tidak meninggalkan tulisan, mereka meninggalkan cerita lewat benda-benda: batu, tulang, logam, dan lukisan gua. Semuanya jadi petunjuk penting bagi kita untuk memahami bagaimana peradaban bermula.
Dan semuanya bisa kita pahami berkat para arkeolog, ilmuwan keren yang dengan sabar menggali dan meneliti setiap peninggalan masa lalu.
Zaman praaksara memang sudah jauh berlalu, tapi dari situ kita bisa belajar bahwa manusia selalu punya keinginan untuk berkembang, beradaptasi, dan menciptakan kehidupan yang lebih baik.
Referensi:
-
Soejono, R.P. (1984). Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
-
Poesponegoro, M.D., & Notosusanto, N. (1990). Sejarah Nasional Indonesia: Zaman Prasejarah di Indonesia. Balai Pustaka.
-
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. (2021). Buku Sejarah Indonesia SMA/MA Kelas X. DOWNLOAD DISINI
Kalau kamu bisa pergi ke masa lalu, kamu pengen tinggal di zaman yang mana? Batu, atau logam?