PKBM INSAN DESA

Kecamatan Cibugel Kabupaten Sumedang

Font ResizerAa
  • HomeHome
  • Profil
  • Visi dan Misi
  • Aplikasi Kita
  • Artikel
  • Komunitas
  • Video
  • Foto
  • PPDB
  • Link
Reading: Materi Sejarah Kelas 12 : Mengenal Indonesia di Masa Demokrasi Terpimpin
Share

PKBM INSAN DESA

Kecamatan Cibugel Kabupaten Sumedang

Font ResizerAa
  • HomeHome
  • Profil
  • Visi dan Misi
  • Aplikasi Kita
  • Artikel
  • Komunitas
  • Video
  • Foto
  • PPDB
  • Link
Search
  • HomeHome
  • Profil
  • Visi dan Misi
  • Aplikasi Kita
  • Artikel
  • Komunitas
  • Video
  • Foto
  • PPDB
  • Link
Follow US
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
PKBM INSAN DESA > IPS PAKET C > Materi Sejarah Kelas 12 : Mengenal Indonesia di Masa Demokrasi Terpimpin
IPS PAKET CKELAS 12SEJARAH PAKET C OK

Materi Sejarah Kelas 12 : Mengenal Indonesia di Masa Demokrasi Terpimpin

admin
Last updated: Mei 21, 2025 3:30 pm
admin 1 bulan ago
Share
SHARE

Halo Warga Belajar PKBM Insan Desa!
Kamu pernah dengar soal masa Demokrasi Terpimpin? Ini adalah salah satu masa penting dalam sejarah Indonesia setelah kita merdeka. Yuk, kita pelajari sama-sama bagaimana kehidupan masyarakat Indonesia saat itu—mulai dari politik, ekonomi, sosial budaya, hingga peristiwa-peristiwa besar yang mengguncang bangsa kita.

Contents
Awal Mula Demokrasi TerpimpinKondisi Politik: Semua Terkonsentrasi ke PresidenPeristiwa-Peristiwa Penting di Masa IniKondisi Ekonomi: Banyak Masalah, Banyak HarapanKondisi Sosial Budaya: Penuh Tekanan PolitikPenutup: Belajar dari Masa Lalu

Awal Mula Demokrasi Terpimpin

Setelah mencoba sistem demokrasi liberal, Indonesia memilih jalan baru: Demokrasi Terpimpin. Sistem ini mulai diterapkan sejak dikeluarkannya Dekrit Presiden 5 Juli 1959 oleh Presiden Soekarno. Tujuannya adalah agar seluruh kebijakan negara berpusat pada satu pemimpin, yaitu presiden sendiri.


Kondisi Politik: Semua Terkonsentrasi ke Presiden

Saat itu, Kabinet Djuanda dibubarkan dan digantikan dengan Kabinet Kerja. Fokus utama kabinet ini ada tiga: kebutuhan sandang-pangan rakyat, menjaga keamanan dalam negeri, dan mengembalikan Irian Barat ke pangkuan Indonesia.

Kebijakan Dalam Negeri:

  • Presiden Soekarno menyampaikan pidato penting “Penemuan Kembali Revolusi Kita” yang kemudian jadi panduan negara.

  • Ia diangkat sebagai Presiden Seumur Hidup lewat sidang MPRS.

  • Lembaga-lembaga tinggi seperti MPRS dan DPR-GR dibentuk dan dipimpin langsung oleh Soekarno.

  • Beberapa partai seperti Masyumi dan PSI dibubarkan karena dianggap terlibat pemberontakan.

  • Dibentuklah Front Nasional untuk menyatukan kekuatan rakyat dalam cita-cita Proklamasi.

  • Presiden bahkan mengambil alih pimpinan tertinggi militer dan membentuk Komando Operasi Tertinggi (KOTI).

  • Diperkenalkan pula ide NASAKOM: gabungan Nasionalisme, Agama, dan Komunisme.

Kebijakan Luar Negeri:

  • Dunia dibagi jadi dua: OLDEFO (negara kapitalis lama) dan NEFO (negara berkembang yang anti penjajahan).

  • Soekarno menjalankan Politik Mercusuar, yaitu pembangunan proyek-proyek besar demi nama Indonesia di dunia.

  • Menjalin hubungan erat dengan negara-negara seperti Cina, Vietnam, dan Korea Utara (dikenal sebagai Poros Jakarta-Peking).

Tapi, banyak kebijakan itu mengundang kritik, terutama karena kekuasaan terlalu berpusat di tangan presiden. Bahkan lembaga-lembaga negara dibuat tanpa pemilu. Hal ini dianggap menyimpang dari prinsip demokrasi yang sebenarnya.


Peristiwa-Peristiwa Penting di Masa Ini

  1. Pembebasan Irian Barat

    • Lewat diplomasi, Indonesia memperjuangkan Irian Barat di forum PBB dan Konferensi Asia Afrika.

    • Dilanjutkan dengan nasionalisasi perusahaan Belanda dan pemutusan hubungan diplomatik.

    • Terjadi juga pertempuran di Laut Aru yang menewaskan Komodor Yos Sudarso.

    • Akhirnya, melalui Perjanjian New York (1962) dan Pepera (1969), Irian Barat resmi menjadi bagian dari Indonesia.

  2. Konfrontasi dengan Malaysia

    • Indonesia menolak pembentukan Federasi Malaysia karena dianggap proyek penjajahan gaya baru (neokolonialisme).

    • Sukarno mengeluarkan Dwi Komando Rakyat (Dwikora) yang isinya:

      • Perkuat revolusi Indonesia;

      • Dukung rakyat Malaya dan sekitarnya melawan Malaysia.

    • Muncullah semboyan “Ganyang Malaysia!”

  3. Peristiwa Gerakan 30 September 1965 (G30S)

    • Terjadi penculikan dan pembunuhan terhadap 7 jenderal TNI.

    • Menyebabkan kekacauan nasional dan akhirnya menjadi awal berakhirnya masa Demokrasi Terpimpin.

 

Kondisi Ekonomi: Banyak Masalah, Banyak Harapan

Kondisi ekonomi saat itu sangat memprihatinkan. Banyak pemberontakan, harga melonjak tinggi, dan inflasi tak terkendali. Pemerintah mencoba beberapa solusi:

  1. Membentuk Depernas & Bappenas

    • Depernas dibentuk untuk merancang pembangunan nasional.

    • Tahun 1963 diganti oleh Bappenas dengan tugas yang sama.

  2. Penurunan Nilai Uang

    • Misalnya, uang Rp500 diubah nilainya menjadi Rp50.

    • Tabungan di atas Rp25.000 dibekukan.

  3. Deklarasi Ekonomi (Dekon)

    • Diluncurkan tahun 1963 untuk memperbaiki ekonomi rakyat.

    • Namun, justru gagal dan ekonomi tetap stagnan.

  4. Proyek Mercusuar

    • Proyek besar seperti Monas, Gelora Bung Karno, Hotel Indonesia, dan Jembatan Semanggi dibangun.

    • Tapi proyek-proyek ini menyerap biaya besar yang makin memperparah krisis ekonomi.

Kondisi Sosial Budaya: Penuh Tekanan Politik

  1. Larangan Pedagang Asing di Daerah

    • Tahun 1960, pedagang asing, terutama etnis Tionghoa, dilarang berdagang di luar ibu kota provinsi.

    • Ini menimbulkan protes dari pemerintah Cina.

  2. Kerusuhan Jakarta

    • Dalam konteks konfrontasi Malaysia, massa membakar kedutaan Inggris.

    • Sebagai balasan, fasilitas Indonesia di luar negeri juga dirusak.

  3. Konflik Kebudayaan: Lekra vs Manikebu

    • Lekra mendukung ideologi Nasakom.

    • Manikebu mendukung Pancasila tapi menolak campur tangan ideologi dalam seni.

    • Pemerintah melarang Manikebu karena dianggap tidak loyal terhadap revolusi.

  4. Pelarangan Musik & Tarian Barat

    • Musik seperti rock and roll dilarang.

    • Bahkan Koes Bersaudara (kelak Koes Plus) sempat dipenjara karena memainkan lagu barat!

Penutup: Belajar dari Masa Lalu

Wah, ternyata masa Demokrasi Terpimpin penuh warna ya—ada semangat, ada juga tekanan. Saat ini, kita hidup di era yang lebih bebas, tapi penting bagi kita untuk belajar dari masa lalu. Supaya apa? Supaya kita tidak mengulang kesalahan yang sama, dan bisa terus membangun Indonesia yang adil dan demokratis.

Terus semangat belajar ya, Warga Belajar PKBM Insan Desa!

Share This Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Telegram
What do you think?
Love0
Sad0
Happy1
Sleepy0
Angry0
Dead0
Wink0
Previous Article Materi Sejarah Kelas 12 : Demokrasi Liberal: Saat Indonesia Belajar Memilih Jalan Sendiri
Next Article Materi Sejarah Kelas 11 : Detik-Detik Proklamasi: Ketika Bangsa Indonesia Menentukan Nasibnya Sendiri
Leave a comment Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Lainnya

Gapura Panca Waluya, Gagasan Pendidikan Berkarakter Ala Jawa Barat
ARTIKEL
Sosiologi: Ilmu yang Lahir dari Gejolak Sosial
ARTIKEL KELAS 10 SOSIOLOGI PAKET C OK
Dari Kotak Suara Pertama: Kisah Kabinet Burhanuddin Harahap dan Pemilu Perdana RI
ARTIKEL KELAS 12 SEJARAH PAKET C OK SJI PAKET C OK
Awal yang Bergelora: Cerita Dinamika Pemerintahan Pertama Republik Indonesia
ARTIKEL KELAS 11 SEJARAH PAKET C OK SJI PAKET C OK
Kisah Awal Perjalanan Manusia: Dari Batu ke Logam
ARTIKEL KELAS 10 SEJARAH PAKET C OK

Kemendikdasmen

Tweets by Kemdikdasmen
Follow US
Copyright © PKBM INSAN DESA. All Rights Reserved.
  • Home
  • Profil
  • Program
  • Kurikulum
  • Artikel
  • Ruang Belajar
  • Ruang Ngaji
  • Perpustakaan
  • Video
  • Photo
  • Pengumuman
  • Contact
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?