Menuju akhir peperangan, Pangeran Diponegoro terserang Malaria. Merunut sebuah momentum dimana di masa pelarian, terdapat banyak kisah yang tersurat mengenai apa yang terjadi di Romo, hingga pelarian-pelarian lain yang berujung pada desakan agar Pangeran Diponegoro menyetujui kongsi damai yang ditawarkan oleh Belanda, hingga pada akhirnya taktik itu berujung kepada Pangeran Diponegoro ditangkap dan diasingkan. Latar yang terjadi, penyusuran bukit-hutan seperti Romo, perbukitan Sirno Boyo sebagai taktik mengelabuhi perang (adik Pangeran Diponegoro, Pangeran Abdul Rakhim), pelarian ke Wono Larban, kembali ke markas besarnya, sebelum pada akhirnya Pangeran Diponegoro diboyong menuju Menoreh, dan dijebak di Magelang. Producer TAUFIK NURBAKIN (Dinas Pendidikan & Kebudayaan Kota Magelang) Executive Producer SUGENG PRIYADI (Bidang Kebudayaan Kota Magelang) Line Producer REGITA NUR SUSANTI Assistant Line Producer NUHA NUR UMARA RAFI SIAM KHOIRUL BAHRI Director ANDIKA JOHN MANGGALA Scriptwriter ARIEF YULINDRA PRIYANTORO Assistant Director REGITA NUR SUSANTI NUHA NUR UMARA RAFI Director of Photography FICKY JIHAN ABABA Audio Director & Boomer SALIM ANDRIAWAN Art Director CATUR JATMIKO Assistant Art Director ADI SYAEFUL ARIS SETYANTO DIMAS NUGROHO REFLY EBENEZER Drone Pilot HISYAM MUHAMMAD Lighting & Gaffer RAEDY HENDARTO SIAM KHOIRUL BAHRI Casting Director RAFIF ‘ULWAN Make Up Artist UMI MITAYANI Wardrobe CATUR JATMIKO ADI SYAEFUL UMI MITAYANI Manager Unit DARY HILMY Behind The Scene Director ABEL PURNAMA ONGGO NUR Editor ANDIKA JOHN MANGGALA FICKY JIHAN ABABA SALIM ANDRIAWAN Music Composer RAFIF ’ULWAN SIMON SERVIDA BRAD NYGHT KEVIN MACLEOD Sound Designer FICKY JIHAN ABABA ABDILLAH PRASETYO